Jakarta, eMaritim.com - Untuk mendukung kelengkapan pada
penegakan hukum keselamatan pelayaran, Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan
Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Kementerian Perhubungan terus meningkatkan
kompetensi dan ketrampilan personil KPLP dalam hal kemampuan menembak.
Keterampilan dan kemampuan menembak menjadi sangat penting
meski disiapkan hanya untuk jaga-jaga saja. Untuknya setiap tahunnya, KPLP
senantiasa mengasah keterampilan personelnya.
"Bekerjasama dengan TNI AL dan Pusat Pendidikan Polisi
Polair Pondok Dayung, mulai hari ini kami menyelenggarakan pelatihan menembak
personel KPLP," jelas Direktur KPLP Ahmad di Jakarta, Senin (8/7).
Pelatihan ini menurutnya dilakukan guna membangun
kepribadian pemimpin dan tim dengan ketangguhan, memiliki mental pejuang dan
optimistis serta integritas tinggi . Dengan begitu maka mampu menghadapi dan
mengatasi segala tantangan dalam pelaksanaan tugas KPLP.
Ouput dari kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi bekal dan
meningkatkan pengetahuan personel berupa substansi kedisiplinan,
profesionalisme, dan mampu menghadapi tekanan dalam tugas.
"Diharapkan ini juga bisa berdampak pada masyarakat
luas karena personel KPLP mampu memecah segala tantangan dan permasalahan
mengenai Senjata Api Dinas pada Unit Kerja masing-masing," tutur Ahmad.
Seluruh personel KPLP harus bisa menguasai mulai dari
pengetahuan dan kemampuan menembak hingga cara-cara memelihara dan merawat
senjata api demi kemaslahatan bangsa.
Kegiatan Pelatihan Keterampilan Menembak KPLP kali ini telah
dirancang dengan nuansa yang penuh interaktif. Untuknya Ahmad minta agar
seluruh peserta dapat mengikutinya dengan baik.
"Saya menyerahkan dan titipkan Anggota Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut kepada Kopaska TNI Angkatan Laut dan Pusat Pendidikan
Polair Pondok Dayung untuk dididik di tempat pelatihan," pungkas Ahmad.
Sesuai dengan Rencana Garis Besar, Pelatihan Menembak
Personel KPLP adalah untuk membangun kepribadian seorang pemimpin dan tim yang
mempunyai mental kejuangan, optimis, motivasi dan integritas yang baik,
sehingga mampu mengatasi segala macam tantangan dalam pelaksanaan tugas yang
dihadapi, khususnya dalam penertiban Senjata Api Dinas dan Penegakan Hukum.
Output dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan bekal
dan meningkatkan pengetahuan personel berupa substansi kedisiplinan,
profesionalisme, bertanggung jawab dan mampu menghadapi tekanan.
Selain itu, Outcome dari kegiatan tersebut diharapkan dapat
dirasakan oleh masyarakat secara langsung adalah kemampuan untuk memecahkan
segala tantangan dan permasalahan mengenai Senjata Api Dinas pada Unit Kerja
masing-masing khususnya dalam konteks mulai dari pengetahuan dan kemampuan
menembak hingga cara-cara memelihara dan merawat senjata api demi kemaslahatan
bangsa. (*/hp)