Bitung, eMaritim.com - Ditjen Perhubungan Laut Kementerian
Perhubungan menggelar Apel Pelepasan Delegasi Indonesia dan kapal Kesatuan
Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) atau Sea and Coast Guard Indonesia untuk
mengikuti kegiatan Regional Marpolex 2019 di Davao, Filipina di Pelabuhan
Bitung, Sulawesi Utara pada hari ini (28/6).
Apel dipimpin oleh Dirjen Perhubungan Laut Kementerian
Perhubungan yang diwakili oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai
(KPLP) Ahmad selaku Inspektur Upacara.
"Sebagaimana kita ketahui dalam pelaksanaan Regional
Marpolex 2019 diikuti Indonesia, Filipina, dan Jepang dari tanggal 1 hingga 5
Juli 2019 di Davao Filipina," ujar Ahmad.
Untuknya dia berpesan kepada seluruh delegasi Indonesia dan
peserta Regional Marpolex 2019 agar menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh
dan memberikan usaha yang maksimal demi nama baik bangsa Indonesia.
"Dari hasil evaluasi simulasi yang telah dilakukan
semua unsur, saya yakin dan percaya semua telah siap mengikuti latihan bersama
Filipina dan Jepang," tegasnya.
Sementara itu, dalam laporan kegiatan, Kasubdit
Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air, Direktorat Kesatuan Penjagaan
Laut dan Pantai (KPLP) Een Nuraini Saidah, menyampaikan, ada beberapa tujuan
mengikuti Regional Marpolex 2019.
"Diantaranya sebagai komitmen Pemerintah Indonesia
dalam kerja sama regional di bidang penanggulangan tumpahan minyak di
laut," tutur Een di Bitung, Jumat (28/6).
Kegiatan tersebut juga menguji coba dan mengevaluasi
prosedur dan kemampuan penanggulangan tumpahan minyak di laut.
Melatih dan meningkatkan kerja sama dan kapabilitas dalan
operasi pengamatan, pengamanan, pencarian, dan pertolongan, pemadaman
kebakaran, penanggulangan tumpahan minyak di laut, penanggulangan minyak, dan
pengajuan ganti rugi pencemaran laut.
Selain itu juga melatih personel dalam perencanaan, komando,
dan pengendalian operasi penanggulangan tumpahan minyak di laut.
"Terakhir, mendorong partisipasi dan keterlibatan
stakeholder dari pengusahaan migas dan perusahaan pelayaran dalam usaha bersama
mengontrol dan menanggulangi tumpahan minyak di laut," ungkapnya.
Sebagai informasi, jelang dilaksanakannya kegiatan Latihan
Bersama Penanggulangan Tumpahan Minyak di Laut atau yang dikenal juga sebagai
Marine Pollution Exercise (MARPOLEX) Tahun 2019 di Davao Filipina pada tanggal
1 s.d. 5 Juli 2019 mendatang, Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan
mengerahkan 3 (tiga) kapal patroli Penjagaan Laut dan Pantai (Sea and Coast
Guard) Indonesia.
Adapun ketiga Kapal Patroli Sea and Coast Guard yang dikerahkan dalam MARPOLEX 2019 tersebut
adalah kapal KNP. SAROTAMA-P.112 dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP)
Kelas II Tanjung Uban, kapal KNP. GANDIWA-P.118 dari Pangkalan PLP Kelas II
Bitung, dan KNP. KALAWAI-P.117 dari Pangkalan PLP Kelas II Tual.
Pembukaan acara Marpolex secara resmi akan dilaksanakan pada
tanggal 2 Juli 2019 oleh Commander Coast Guard ketiga negara, Indonesia,
Filipina dan Jepang.
Regional Marpolex merupakan kegiatan yang dilaksanakan
setiap dua tahun sekali antara Indonesia dan Filipina dengan menggandeng Jepang
sebagai observer.
Latihan tahun ini utamanya akan menguji kemampuan Filipina,
Indonesia, dan Jepang dalam bekerjasama menanggulangi terjadinya musibah
tumpahan minyak, dengan mengacu pada perjanjian bilateral antara
Indonesia-Filipina yakni Sulu Sulawesi Oil Spill Response Network Plan 1981
serta ASEAN Regional Oil Spill Contingency Plan yang diadopsi pada Sidang ASEAN
TMM ke-24 bulan November 2018.
Konsep latihan yang akan dilaksanakan pada Regional MARPOLEX
2019 tidak hanya menguji coba kesiapsiagaan personil dan peralatan dalam
penanggulangan tumpahan minyak, namun juga menguji coba prosedur penanggulangan
tumpahan minyak dengan melibatkan bantuan negara tetangga.
Adapun pada Regional
Marpolex 2019 ini, Filipina akan mengerahkan 14 unit kapal dan 1 unit
helikopter, Jepang mengerahkan 1 unit kapal dan 1 unit helikopter, sedangkan
Indonesia akan menurunkan 3 unit Kapal Negara Patroli Sea and Coast Guard
Indonesia.
"Kami akan menunjukan kebolehan yang didasari oleh
ketrampilan dan kemampuan personel KPLP yang berintegritas tinggi sekaligus
menunjukan keberadaan Penjagaan Laut dan Pantai (Sea and Coast Guard) Indonesia
yang andal," tutup Een. (hp)