Jakarta, eMaritim.com – Setelah PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II/Indonesia Port Corporation (IPC) menerapkan dedicated terminal, pihaknya akan mendorong Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu menjadi hub port untuk kegiatan ekspor di wilayah pantai barat Indonesia.
Hambar Wiyadi, General Manager Pelindo II cabang Bengkulu, mengatakan dengan dedicated terminal ini, pihaknya optimistis pelabuhan Pulau Baai Bengkulu menjadi pelabuhan pilihan bagi kapal liner internasional dan regional.
Dia mengatakan dengan memberlakukan dedicated terminal, akan diperoleh tiga manfaat bagi pengelola pelabuhan.
Pertama, akan mampu meningkatkan produktivitas terminal, tentunya terminal ini akan menjadi pelabuhan pilihan.
Kedua, membantu menurunkan biaya logistik dengan ketersediaan terminal yang didukung dengan peralatan dan produkvitas tinggi, disertai dengan pelayanan yang baik.
"Ini memberikan kontribusi pada efisiensi biaya transportasi yang ditanggung oleh pelanggan, pemilik barang/cargo owner yang pada akhirnya akan berdampak harga yang kompotitif atas komoditas ekspor di tingkat pasar global," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis pada Jumat (16/11/2018) seperti dikutip dari Bisnis.com.
Ketiga, lanjutnya, akan ada peningkatan aktivitas dan operasional pelabuhan yang diimbangi dengan produktivitas dan standar pelayanan yang baik serta berdampak pada peningkatan penghematan biaya operasional kepelabuhanan dan penghematan nilai waktu.
Dedicated terminal yakni pelayanan bongkar muat barang di pelabuhan sesuai dengan jenis barang yang akan dilayani di terminal tersebut yang meliputi terminal curah kering, terminal curah cair, terminal peti kemas (TPK) dan terminal umum/general cargo. (*)
Hambar Wiyadi, General Manager Pelindo II cabang Bengkulu, mengatakan dengan dedicated terminal ini, pihaknya optimistis pelabuhan Pulau Baai Bengkulu menjadi pelabuhan pilihan bagi kapal liner internasional dan regional.
Dia mengatakan dengan memberlakukan dedicated terminal, akan diperoleh tiga manfaat bagi pengelola pelabuhan.
Pertama, akan mampu meningkatkan produktivitas terminal, tentunya terminal ini akan menjadi pelabuhan pilihan.
Kedua, membantu menurunkan biaya logistik dengan ketersediaan terminal yang didukung dengan peralatan dan produkvitas tinggi, disertai dengan pelayanan yang baik.
"Ini memberikan kontribusi pada efisiensi biaya transportasi yang ditanggung oleh pelanggan, pemilik barang/cargo owner yang pada akhirnya akan berdampak harga yang kompotitif atas komoditas ekspor di tingkat pasar global," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis pada Jumat (16/11/2018) seperti dikutip dari Bisnis.com.
Ketiga, lanjutnya, akan ada peningkatan aktivitas dan operasional pelabuhan yang diimbangi dengan produktivitas dan standar pelayanan yang baik serta berdampak pada peningkatan penghematan biaya operasional kepelabuhanan dan penghematan nilai waktu.
Dedicated terminal yakni pelayanan bongkar muat barang di pelabuhan sesuai dengan jenis barang yang akan dilayani di terminal tersebut yang meliputi terminal curah kering, terminal curah cair, terminal peti kemas (TPK) dan terminal umum/general cargo. (*)