Foto Bersama Pasca FGD CAAIP dan STIP di Hotel Santika Hayam wuruk |
Jakarta, eMaritim.com – Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran
(CAAIP) dan Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran (STIP) hari ini mengadakan focus group discussion (FGD) dengan
beberapa stakeholder terkait, dengan tema acara ‘meningkatkan kualitas sumber
daya manusia (SDM) pelayaran niaga melalui pendidikan tinggi yang berkarakter
industri’ diadakan di hotel Santika Premiere Hayam Wuruk, Mangga Besa, Jakarta
Pusat, Rabu, (22/11/2017).
Acara berlangsung lancar,
dihadiri oleh beberapa pemimpin sekolah pelayaran yang ada di Jabodetabek, dan
tampak pula perwakilan Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) yang
menjadi pengisi materi diskusi.
Menurut Ketua Umum CAAIP Capt Iman Satria Utama, MM, bahwa
acara hari ini untuk meningkatkan SDM yang berkarakter industri, dengan
dinamika perguruan tinggi negeri / swasta (PTN/PTS) harus mengikuti skema
aturan industri.
Industri saat ini sudah berkembang sangat pesat, menurutnya
dalam memenuhi kebutuhan industri harus membutuhkan sekolah yang mempunyai
silabus kurikulum yang telah diakui secara nasional bahkan kalau bisa
international. Apabila itu bisa dilaksanakan akan memberikan keuntungan bagi
SDM nasional, yang efeknya kembali lagi
kepada bangsa Indonesia.
Iman menyebutkan point dalam tema acara tersebut adalah menyikapi
kebutuhan industri, dan mempersiapkan sarana dan prasarana untuk kualitas
pendidikan yang tinggi, sehingga modul yang akan disiapkan telah memenuhi skala
nasional maupun internasional dengan standar kualitas SDM yang tinggi.
Adapun target acara hari ini, masih Iman, bahwa semua
peran stakeholder, baik itu dari industri maupun pemerintah, saling bersinergi
dan mendukung, sehingga wujud nyatanya akan terbentuk dan implementasinya benar-benar ada.
Sementara itu Ketua STIP Jakarta, Capt. Sahattua P Simatupang MM. MH mengatakan, kegiatan acara ini merupakan
rangkaian dari diskusi-diskusi dan kegiatan pertemuan rapat-rapat yang sudah
dilakukan semenjak adanya instruksi Menteri Perhubungan nomor 6 tahun 2017,
sehubungan dengan pembinaan pengawasan di sekolah-sekolah pelayaran.
Dengan adanya FGD ini, dirinya menginginkan adanya
komitmen bersama untuk sebuah inovasi yang akan merubah tata kelola, dan tata
laksana pembinaan di pendidikan tinggi khususnya STIP.
“Ini (inovasi tata kelola dan tata laksana pembinaan
pendidikan) akan ber-orientasi kepada model yang sudah diterapkan di industri,
sehingga diharapkan akan menciptakan karakter industri bagi organisasi maupun
bagi taruna dan lulusannya nanti,” tutur Pria yang juga pernah menjabat sebagai
Kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Priok.
Harapan kedepan, masih Sahat, selain STIP mendapatkan instruksi, STIP juga berpeluang untuk melakukan inovasi,
inovasi ini tentu berdasarkan komitmen bersama yang ada dilapangan guna
menciptakan kesesuaian untuk seluruhnya.
“Gagasan ini telah didukung seluruhnya berdasarkan
analisis dan diagnostic reading yang
ada, dan permasalahan yang ada dan diharapkan akan didukung dengan arah
kebijakan, apakah itu peraturan, keputusan, yang akan membuat gagasan atau
inovasi ini menjadi sustainable,” tutupnya.(Hp)