Ilustrasi nelayan ikan | Istimewa |
Bayu
Tresna, salah satu nelayan mengatakan, kemacetan tersebut terjadi akibat
penumpukan pasir laut di pintu pelabuhan yang mengakibatkan pintu pelabuhan
mengecil.
"Itu
kan pintu pelabuhan ukurannya sekitar 10 meter, sekarang ukurannya jadi sekitar
3 meter, karena tertutup pasir. Pasirnya itu numpuk akibat air sedang pasang,
pasir kebawa ke pinggir laut," ungkapnya seperti dilansir detikcom.
Kemacetan
tersebut telah terjadi selama 2 bulan terakhir. Bayu menjelaskan kemacetan di
gerbang pelabuhan tersebut berdampak langsung pada penghasilan nelayan.
"Kalau
mau ke laut itu ngantre di pelabuhan, kan kapal banyak, sedangkan pintunya
mengecil. Jadi kalau saya berangkat jam 4 subuh itu bisa keluar dari pelabuhan
sekitar jam 8 pagi," katanya.
Ia menambahkan,
para nelayan terkadang tidak mendapat ikan akibat penumpukan pasir di pintu
Pelabuhan Pantai Santolo ini.
"Sedangkan
ikan itu kan biasanya ada sekitar jam 6, dan kalau keluarnya itu gak lama.
Kadang-kadang kita gak dapat ikan sama sekali karena kesiangan,"jelasnya.
Kini, Bayu
dan para nelayan di pantai Garut selatan berharap agar pemerintah segera
melakukan tindakan agar perekonomian para nelayan bisa kembali normal.
"Kalau
itu harus dikeruk pakai alat berat, soalnya kan tinggi airnya juga lumayan
dalam, kalau ketutup pasir, otomatis pasirnya juga banyak," pungkasnya.
(*)