![]() |
Foto Ilustrasi | Istimewa |
Kapal perintis tersebut diberi nama KM Sabuk Nusantara 87
tersebut diluncurkan secara resmi oleh Plt. Dirjen Perhubungan Laut yang juga
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Bay M Hasani.
Adapun peluncuran kapal dimaksud merupakan salah satu bentuk
nyata Pemerintah untuk hadir mempersatukan seluruh wilayah Indonesia dengan
menyediakan sarana transportasi laut yang memadai yang salah satunya melalui
pengadaan kapal perintis.
"Kami menyambut baik pelaksanaan pekerjaan pembangunan
kapal perintis tipe GT 2000 tersebut tepat waktu agar dapat segera beroperasi
sebagai sarana pemersatu antar wilayah di Indonesia," ujar Bay.
Rencananya kapal dimaksud akan ditempatkan di wilayah
perairan yang melewati ketinggian gelombang rata-rata di atas 2 (dua) meter
yang umumnya terdapat di wilayah Samudera Hindia dan Indonesia Bagian
Tengah/Timur.
Lebih lanjut, Bay menyebutkan bahwa dalam kurun waktu tahun
2015 s.d. 2017, Ditjen Hubla Kemenhub telah membangun 100 unit kapal perintis.
"Pemerintah terus berupaya meningkatkan pembangunan
sarana dan prasarana transportasi laut sebagai wujud komitmen Kementerian
Perhubungan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan transportasi kepada
masyarakat," jelas Bay.
Pembangunan 1 (satu) unit kapal perintis Tipe GT 2000 (Paket
U) yang diluncurkan pada hari ini dibangun oleh PT. Mariana Bahagia Palembang,
masa kontrak selama 25 bulan dengan nilai kontrak kurang lebih Rp 73 miliar.
"Hingga hari ini (30/9) realisasi fisik pekerjaan
pembangunan kapal dimaksud telah mencapai 86.025 %," kata Bay.
Pada kesempatan tersebut, Plt. Dirjen Bay memberikan
apresiasi kepada PT. Mariana Bahagia yang telah menyelenggarakan acara
peluncuran kapal ini, sekaligus mengingatkan kembali tentang waktu pengerjaan
yang tersisa adalah kurang lebih 3 bulan
dari target kontrak yang telah disepakati bersama.
Lebih lanjut, Bay mengatakan bahwa transportasi laut
merupakan transportasi publik yang dapat mengangkut barang, penumpang maupun
kendaraan dalam jumlah yang lebih banyak jika dibandingkan dengan moda
transportasi lainnya.
"Untuk itu angkutan laut menjadi sangat dibutuhkan dan
berperan sangat strategis sebagai salah satu sarana transportasi terutama dalam
melayani perpindahan logistik baik berupa barang maupun penumpang," ujar
Bay.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan
bahwa Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk terus membangun dan menyiapkan
sarana dan prasarana di sektor transportasi laut, di antaranya dengan membangun
kapal dan pelabuhan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat guna meningkatkan
pertumbuhan perekonomian di suatu wilayah sehingga menjadi lebih berkembang dan
mandiri.
Hal tersebut sekaligus salah satu upaya mengembalikan
kejayaan maritim sebagai bagian dari kemandirian maritim Indonesia menuju poros
maritim dunia yang menjadi cita-cita Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Sebagai informasi, berikut adalah data spesifikasi Kapal
Perintis GT 2000 (KM Sabuk Nusantara 87) adalah sebagai berikut:
Panjang (LOA) :
68,50 M
Panjang Antara Garis Tegak (LBP) : 63,00
M
Lebar (moulded) (B) : 14,00
M
Tinggi (moulded) (H) : 6,20 M
Sarat air (d) : 2,90 M
Kecepatan Percobaan : 12.00
Knot
Daya Mesin Utama : 2
x 1400 HP
Penumpang : 498 orang
Jumlah awak kapal : 36 (tiga
puluh enam) orang.