Jakarta, eMaritim.com – Perihal mogok kerja secara masal di
PT Jakarta International Container Terminal (JICT) pada tanggal 3 sampai 10
Agustus 2017. Direktur utama JICT Gunta Prabawa pastikan kegiatan bongkar muat
tetap berjalan normal hanya saja di alihkn ke empat terminal yang ada di
Pelabuhan Tanjung Priok.
Kelancaran arus kapal dan barang merupakan tolak ukur dari
semua proses yang ada di pelabuhan. IPC dan manajemen JICT bersama-sama
Kementerian Perhubungan dan Kepolisian RI telah menyusun contingency
plan guna menjaga keamanan obyek vital nasional dan tetap memberikan
pelayanan optimal dalam penanganan bongkar muat, hal ini dilakukan dengan
mengoptimalkan terminal-terminal yang ada di Tanjung Priok.
Kegiatan bongkar muat JICT dialihkan ke empat terminal yang
ada di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok, yakni Terminal Operasi 3 PT.Pelabuhan
Tanjung Priok, TPK Koja, New Priok Container Terminal 1 (NPCT1), dan PT Mustika
Alam Lestari (MAL) sehingga pelayanan tetap berjalan normal seperti biasa, saat
ini terminal-terminal dimaksud sudah mulai menerima total kurang lebih ada 20
kapal kapal-kapal pengalihan dari JICT.
“Pelabuhan merupakan salah satu gerbang utama dan obyek
vital nasional, karena itu Manajemen JICT telah melakukan kerjasama dengan KSO
TPK KOJA dan tiga terminal lainnya sebagai salah satu bentuk antisipasi
kebutuhan dan kelancaran pelayanan kepada pelanggan-pelanggan JICT sehingga
tetap berjalan optimal,” ujar Gunta Prabawa, Direktur Utama JICT.
“IPC sebagai pemegang saham mendukung keputusan manajemen
JICT untuk mengutamakan pelayanan kepada pengguna jasa dan mangapresiasi
dukungan Kementerian Perhubungan, Kepolisian RI serta seluruh instansi dan
pihak terkait yang telah bekerjasama menjaga keamanan dan kelancaran
operasional, sehingga pengguna jasa tidak perlu khawatir,” ujar Elvyn G.
Masassya, Direktur Utama IPC. (*)