Proses Evakuasi KM. Mutiara Sentosa | Istimewa |
sumber video: cnn indonesia
Surabaya, eMaritim.com – Kapal Tug Boat (TB) Kresna
315 dan TB Restu berhasil menarik Kapal KM. Mutiara Sentosa I menuju Pelabuhan
Tanjung Perak Surabaya. Yang terapung di tengah laut Jawa, Kepulauan Madura,
Kemarin, (3/4/2017) sejak pukul 01:00 WIB.
"Saat ini kapal KM. Mutiara Sentosa I telah
berhasil ditarik dua kapal tug Boat dengan kecepatan 4 knot menuju Pelabuhan
Tanjung Perak yang diperkirakan akan tiba pada pukul 13.00 WIB. Adapun semua
penumpang di atas kapal dipastikan selamat," ujar Direktur Jenderal
Perhubungan Laut, Ir. A. Tonny Budiono, MM.
KM. Mutiara
Sentosa I dengan rute Balikpapan menuju Surabaya ini terombang ambing di tengah
laut dengan ombak yang tinggi sehingga kapal terjebak di tengah tingginya
terjangan ombak laut Jawa tersebut.
Dirjen Tonny juga menyebutkan bahwa ia mendapatkan
laporan dari Syahbandar Tanjung Perak terkait adanya Kapal KM. Mutiara Sentosa
I yang kehabisan bahan bakar di perairan Pulau Madura (3/1) dinihari.
"Kami telah mengirimkan MT. Arfa Ocean yang
membawa persediaan bahan bakar 40 ton namun karena cuaca buruk dan gelombang
ombak yang tinggi maka upaya itu belum berhasil," ujar Tonny.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
juga mengirimkan bantuan makanan dan minuman dengan kapal patroli KPLP milik
Syahbandar Tanjung Perak dan Kapal Basarnas KN.225 yang telah diterima oleh
para penumpang KM. Mutiara Sentosa I.
Upaya penanganan KM. Mutiara Sentosa I milik PT.
Atosim Lampung Pelayaran dengan Nakhoda Capt. Edi Sarwono dilakukan dengan
menarik kapal dimaksud oleh 2 (dua) buah kapal TB yaitu TB Kresna 315 dan TB.
Restu.
Dirjen Tonny juga meminta jajarannya di Pelabuhan
Tanjung Perak untuk mempersiapkan kedatangan KM. Mutiara Sentosa I dengan
mensiagakan tenaga medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat.
Pada kejadian ini Dirjen Tonny menyayangkan
keterlambatan informasi yang disampaikan ke Otoritas Pelabuhan setempat
sehingga menyebabkan keterlambatan dalam memberikan bantuan dan penanganan di
lapangan.
"Saya kecewa dengan adanya kejadian ini yang
tentunya akan diberikan teguran keras terhadap Nakhoda dan agen/operator kapal
agar kedepannya tidak ada lagi kejadian seperti ini. Hal ini sangat
membahayakan keselamatan para penumpang dan tentu saja akan mencederai upaya
kami untuk menegakan keselamatan pelayaran. Sekali lagi saya tegaskan bahwa
keselamatan pelayaran merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya satu pihak
saja," tegas Tonny.