Jakarta, eMaritim.com – Mengingat statement Gubernur Ahok yang menyatakan di Muara Angke 'Sudah tidak ada ikan lagi' hari ini Selasa,(19/04/2016) Komunitas Nelayan Tradisional (KNT) menggelar konferensi pers terhadap awak media bahwa pernyataan itu tidak benar.
Dalam pemaparan konferensinya KNT membuktikan bahwa ikan di sekitar pesisir muara angke itu masih ada, dan menunjukkan beberapa tangkapannya berupa sejumlah ikan yakni ikan Sangge, Bandeng, Kepiting, dan Kerang Hijau. Ikan tersebut ditangkap pada subuh hari.
Dengan pernyataan sikap ahok yang muncul di media massa, membuat KNT Jakarta membuktikan bahwa nelayan di muara angke masih bisa mencari ikan dengan hasil yang tidak maksimal.
Saefuddin selaku Humas Komunitas Nelayan Tradisional ( KNT) mengungkapkan bahwa proyek reklamasi itu ada akibatnya yang dirasakan oleh nelayan pesisir Muara Angke yang begitu signifikan. "Sebelum adanya Reklamasi ia mendapat 5 ton. Ia mendapat penghasilan ikan sebanyak 5 ton dari bulan februari 2016," ujarnya saat siaran Konpers di gedung LBH Jakarta.
"Kematian ikan2 di Jakarta akibat Reklamasi. Kenapa bapak2 yang di atas sana tidak memperhatikan kami. Tolong kepada pemerintah, agar bisa memperhatikan nasib kami (Nelayan)," tuturnya.
Nelayan pesisir Muara Angke, masih diriinya, merasa dirugikan dengan adanya reklamasi ini, Nelayan sudah tak bisa melaut seperti sebelum adanya proyek tersebut, dan kuaitas ikan juga berkurang. Kerugian mencapai 75% saat adanya reklamasi ini.
Saat Konferensi pers ini KNT Jakarta akan bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau sering disapa Ahok. (Rhp) (Sumber Foto eMaritim)