Surabaya, eMaritim.Com,- - Semangat peningkatan
kualitas maritim Indonesia terus digaungkan oleh PT Pelabuhan Indonesia III
(Persero) atau Pelindo III. BUMN kepelabuhanan yang bertempat di Surabaya, Jawa
Timur tersebut mentransformasikan seluruh proses bisnis di pelabuhan-pelabuhan yang
dikelolanya, baik administrasi maupun operasional, untuk berbasis teknologi
infromasi pada tahun 2018 ke depan.
"Pelindo III bertekad untuk menjadikan
pelabuhannya sebagai full handling terminal. Dengan salah satu
strategi utamanya yaitu transformasi teknologi atau full information and
communication technology based system," kata Direktur Utama Pelindo
III Djarwo Surjanto pada jumpa pers usai Rapat Kerja Tahunan Pelindo III di
Surabaya, Jawa Timur, Jumat (4/3/2016).
“Sesuai arahan Presiden, pelabuhan kita harus
bisa menyediakan informasi yang lengkap bagi pengguna jasa. Itu bisa terjadi
jika sistem yang ada di pelabuhan terkoneksi satu sama lain. Ke depan
diharapkan pengguna jasa bisa tahu di mana posisi barang miliknya sekarang, di
kapal apa, dikirim ke mana, tiba kapan, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Untuk itu Pelindo III yang sudah memiliki master
plan pengembangan teknologi informasi sejak 2015, pada tahun ini penerapannya
telah mencapai tahap dua bagian utama, yakni front end dan back
end. Aplikasi pada bagian front end, di antaranya berupa aplikasi peti kemas, aplikasi non peti kemas, dan aplikasi jasa pelayanan kapal.
Aplikasi untuk kegiatan bongkar muat peti kemas yang bernama spiner akan
diterapkan di berbagai pelabuhan untuk meningkatkan bongkar muat dengan peti
kemas yang lebih efisien. Pelabuhan-pelabuhan tersebut yaitu Tanjung Perak,
Lembar, Benoa, Kumai, Sampit, Bima, Maumere, Batulicin, Waingapu, Ende,
Kalabahi, Bumiharjo, dan Badas yang tersebar di tujuh provinsi.
Selanjutnya juga tersedia aplikasi bongkar muat non peti kemas yang dinamai Gen-C dan Aplikasi Pelayanan Jasa Kapal (PMIS) yang
akan diterapkan hampir di seluruh pelabuhan yang dikelola Pelindo III pada Juni
tahun ini.
"Penerapan ketiga aplikasi tersebut akan mengkoneksikan antar pelabuhan, sehingga proses bisnis akan semakin efektif dan efisien," tambahnya.
"Penerapan ketiga aplikasi tersebut akan mengkoneksikan antar pelabuhan, sehingga proses bisnis akan semakin efektif dan efisien," tambahnya.
Tidak hanya aplikasi operasional, pada bagian back
end akan diterapkan aplikasi ERP produk dari SAP (sistem yang
mengintegrasikan berbagai bagian dari proses bisnis). Ada delapan modul
yang akan diaplikasikan di antaranya ialah Human Capital Management (SAP HCM)
untuk pengelolaan sumber daya manusia mulai dari rekrutmen, pengembangan
kapabilitas karyawan sesuai tujuan perusahaan, hingga mengelola masa pensiun,
juga terdapat fasilitas Employee Self Service (ESS).
Berikutnya juga ada Finance and Controlling (SAP FICO) yang mampu mengelola seluruh aktivitas keuangan, mulai laporan keuangan hingga laporan manajemen.
"Dari penerapan dua modul tersebut, selain meningkatkan proses bisnis perusahaan diharapkan juga dapat mendukung penerapan aspek akuntabilitas perusahaan sesuai prinsip Good Corporate Governance (GCG)," ujar Project Manager ERP Pelindo III Abdul Rofid Fanany.
Berikutnya juga ada Finance and Controlling (SAP FICO) yang mampu mengelola seluruh aktivitas keuangan, mulai laporan keuangan hingga laporan manajemen.
"Dari penerapan dua modul tersebut, selain meningkatkan proses bisnis perusahaan diharapkan juga dapat mendukung penerapan aspek akuntabilitas perusahaan sesuai prinsip Good Corporate Governance (GCG)," ujar Project Manager ERP Pelindo III Abdul Rofid Fanany.
Abdul Rofid menambahkan modul lain salah satunya
ialah Business Intelligence (SAP BW) yang menjadi bagan sistem manajemen yang
menampilkan kinerja keuangan dan operasional Pelindo III berdasarkan
pergerakan data secara real-time.
"Modul ini memungkinkan dilakukannya penyajian data secara lebih detil, sehingga dapat lebih mudah menganalisis jika ada hambatan dalam proses bisnis. Maka para pemimpin perusahaan dapat mengambil keputusan bisnis yang cepat dan tepat di tengah persaingan global," tambahnya.
Selain itu juga ada modul untuk memonitor proyek investasi, memonitor pemeliharaan aset, melakukan penyusunan anggaran, mencatat transaksi bisnis properti, hingga pengadaan barang dan jasa.
"Modul ini memungkinkan dilakukannya penyajian data secara lebih detil, sehingga dapat lebih mudah menganalisis jika ada hambatan dalam proses bisnis. Maka para pemimpin perusahaan dapat mengambil keputusan bisnis yang cepat dan tepat di tengah persaingan global," tambahnya.
Selain itu juga ada modul untuk memonitor proyek investasi, memonitor pemeliharaan aset, melakukan penyusunan anggaran, mencatat transaksi bisnis properti, hingga pengadaan barang dan jasa.
Megawaty Khie, Vice President dan Managing
Director SAP Indonesia, melihat hal yang sama.
"Pelindo III membawa revolusi teknologi informasi pada industri kepelabuhanan Indonesia yang teramat kompetitif, dengan SAP S/4HANA, menjalankan aplikasi-aplikasi bisnis inti yang memungkinkan wawasan real-time untuk membantu mewujudkan ekspansi bisnis dan mengatasi kompetisi," ujarnya.
"Pelindo III membawa revolusi teknologi informasi pada industri kepelabuhanan Indonesia yang teramat kompetitif, dengan SAP S/4HANA, menjalankan aplikasi-aplikasi bisnis inti yang memungkinkan wawasan real-time untuk membantu mewujudkan ekspansi bisnis dan mengatasi kompetisi," ujarnya.
Pelindo III bekerjasama dengan SAP dalam
mengoperasikan solusi SAP S/4HANA yang membantu mendigitalisasi operasi
perusahaan secara menyeluruh, mendukung terjadinya transformasi digital secara
terus-menerus, berulang, dan terukur di seluruh lingkungan perusahaan.
"Relasi SAP dengan Pelindo III merupakan contoh signifikan dari upaya untuk memberikan keuntungan strategis dan kesederhanan bisnis melalui kombinasi yang kuat dari visi pelanggan, keahlian subjek, dan teknologi yang unggul," tambahnya lagi.
"Relasi SAP dengan Pelindo III merupakan contoh signifikan dari upaya untuk memberikan keuntungan strategis dan kesederhanan bisnis melalui kombinasi yang kuat dari visi pelanggan, keahlian subjek, dan teknologi yang unggul," tambahnya lagi.
Djarwo Surjanto lebih lanjut mengungkapkan,
persaingan bisnis maritim semakin ketat. "Banyaknya pelabuhan di Indonesia
hendaknya tidak hanya menjadi tantangan, tetapi justru menjadi kekuatan untuk
bersaing. Salah satunya jika seluruh pelabuhan utama bisa saling terkoneksi
melalui teknologi informasi," ungkapnya.
Keberadaan sistem yang terkoneksi juga dapat mempermudah evaluasi kinerja di masing-masing pelabuhan. Dengan kemudahan tersebut diharapkan mampu menekan waktu tunggu kapal (waiting time) maupun waktu keluarnya barang dari pelabuhan (dwelling time).
(**/pelindo tiga/rhp)
Sumber foto :Pelindo III
Editor : Pulo Lasman Simanjuntak
Keberadaan sistem yang terkoneksi juga dapat mempermudah evaluasi kinerja di masing-masing pelabuhan. Dengan kemudahan tersebut diharapkan mampu menekan waktu tunggu kapal (waiting time) maupun waktu keluarnya barang dari pelabuhan (dwelling time).
(**/pelindo tiga/rhp)
Sumber foto :Pelindo III
Editor : Pulo Lasman Simanjuntak