Jakarta, eMaritim.Com,-
– Syahbandar Utama Tj. Priok Jakarta dibawah Kementerian Perhubungan yang
dipimpin oleh Capt.Sahattua P. Simatupang, M.M.,M.H. melakukan familiarisasi alat penanggulangan pencemaran minyak
dan exercise, selama 3 hari dimulai
sejak 16-18 Februari 2016. Hal ini dilakukan agar tim pelatihan dari 13 Unit
Pelayanan Teknis (UPT) dari seluruh Indonesia ini menjadi tim nasional yang profesional.
"Saya berharap dari tim
pelatihan ini kalau memang mantap, maka kami usulkan dan, kita akan
rekomendasikan untuk menjadi TIR 3 dan siap menjadi profesional," jelas Capt Sahattua.
Dia mengatakkan lagi mengenai apa itu TIR
3, TIR 3 merupakan apabila terjadi peristiwa atau kecelakaan tumpahnya minyak
secara nasional dan secara langsung tim pelatihan ini yang akan menanganinya.
Capt Sahattua juga menjelaskan
kembali keseluruhan dari jumlah peserta 30 orang dari 13 UPT seluruh Indonesia
yang hadir dalam pelatihan dan pengenalan alat-alat penanggulangan pencemaran
di laut tersebut nantinya dalam pelatihan selanjutnya dapat memberi pengajaran
lanjutan di masing masing UPT ,.
"Mereka dapat melatih penggunaan alat ini
di UPT-nya masing masing," ungkapnya.
13 UPT ini yang nantinya akan mendapat
1 set komplit alat penanggulangan pencemaran limbah minyak di laut.
1.
Kantor KSOP Kelas I Panjang, Bandar
Lampung.
2.
Kantor KSOP Kelas I Merak, Banten.
3.
Kanpel Kelas I Batu Ampar, Batam.
4.
Kantor KSOP I Sorong, Papua Barat.
5.
Kantor KSOP I Ambon, Maluku.
6.
Kantor KSOP Kelas II Lingkas Ujung Tarakan,
Kalimantan Timur.
7.
Kantor KSOP Kelas II Kendari,
Sulawesi Tenggara.
8.
Kantor KSOP Kelas III Parigi,
Sulawesi Tengah.
9.
Kantor KSOP Kelas V Pangkalan Bun,
Kalimantan Barat.
10. Kantor UPP Kelas II Pomala, Sulawesi Tenggara.
11. Kantor UPP Kelas III Donggala, Sulawesi Tengah.
12. Kantor Kesyahbandaran TJ. Priok, Jakarta.
Capt Sahattua juga menjelaskan
dari ke 13 UPT tersebut merupakan tim yang lengkap karena masing masing UPT
akan menggunakan alat yang lengkap guna pencemaran minyak di laut. Dan,pertama kali mengadakan pelatihan penanggulangan pencemaran oil di laut, dia tetap
berharap agar tim yang berlatih selama 3 hari ini bisa tetap solid dan menjadi
tim penanggulanagan pencemaran secara nasional.
Selama ini, masih Captain Sahattua,
alat penanggulangan pencemaran minyak yang ada hanya berada diatas kapal dan
bukan didarat. Namun dirinya mengklaim bahwa ini yang pertama kali alat
penanggulangan pencemaran oil/minyak di laut yang berada di darat.
“Di kapal itu
ada (alat penanggulangan pencemaran minyak) tapi terbatas, nah ini yang didarat
ini lumayan besar bisa untuk kapasitas yang luas,” ungkapnya.
“Dengan demikian kita (Syahbandar
Utama Tj Priok) mempunyai alat penanggulangan kelas international, dan
memantapkan kapasitas,” lanjutnya. (rhp/lasman)