Semarang, eMaritim.Com,-PT Pelabuhan
Indonesia III (Persero) atau Pelindo III terus menambah peralatan
bongkar muat di beberapa pelabuhan yang dikelolanya. Dua unit Ship to
Shore (STS) crane yang baru telah tiba di Terminal Peti Kemas Semarang
(TPKS), Pelabuhan Tanjung Emas, Jawa Tengah, Senin (30/11/2015) kemarin. STS
crane atau yang biasa disebut Container Crane tersebut akan memperkuat
kinerja handling di terminal bongkar muat peti kemas satu-satunya di Provinsi Jawa Tengah tersebut.
Erry Akbar Panggabean, General Manager
Pelindo III TPKS mengatakan, dua unit STS crane yang telah didatangkan
ini mempunyai beberapa kelebihan dibanding crane yang sudah ada.
“Kelebihannya mulai dari kapasitas angkat yang mencapai maksimal 40 ton,
kinerja bongkar muat mencapai 35 boks/crane/jam, dan berteknologi ramah
lingkungan karena menggunakan tenaga listrik,” jelasnya.
Nilai
investasi yang telah dikeluarkan Pelindo III untuk dua unit STS crane
tersebut bernilai hingga mencapai 12,5 juta dollar Amerika Serikat.
Erry mengungkapkan, bahwa kedatangan dua
unit crane tersebut merupakan salah satu bentuk investasi yang
dilakukan Pelindo III untuk meningkatkan layanan ekspor impor. Sehingga
dapat mengakomodir pertumbuhan industri dan perdagangan di Jawa Tengah
dan Yogyakarta.
Sebelumnya Pelindo III untuk TPKS juga telah
menyelesaikan penambahan dermaga yang sebelumnya sepanjang 495 meter
menjadi 600 meter. Selain itu juga melakukan penambahan lapangan
penumpukan peti kemas (container yard) baru seluas 5,3 hektar.
Pelabuhan Tanjung Emas sangat siap
menjadi gerbang perekonomian utama di Jawa Tengah. Selain kini diperkuat
dengan tujuh STS crane (termasuk dua yang baru tiba). Belum lama ini
Pelindo III juga telah mendatangkan peralatan bongkar muat canggih
lainnya. Tidak tanggung-tanggung sebanyak 11 unit Automatic Rubber Tyred
Gantry (A-RTG) yang dapat beroperasi secara otomatis tersebut telah
tiba dan saat ini sedang dalam proses perakitan. “Dengan pengoperasian
A-RTG ini, akan menjadikan TPKS sebagai salah satu terminal peti kemas
di dunia yang paling awal mengoperasikan teknologi canggih dari
Finlandia tersebut,” tegasnya.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Humas
Pelindo III Edi Priyanto mengatakan bahwa Pelindo III sepanjang semester
II tahun 2015 ini telah mendatangkan peralatan bongkar muat baru berupa
8 unit crane dalam berbagai jenis.
Selain mendatangkan 2 unit STS crane
di TPKS seperti disebutkan sebelumnya, juga telah mengoperasikan 2 unit
STS crane baru di Terminal Nilam, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,
Jawa Timur. Kemudian 4 unit STS crane baru juga memperkuat Terminal Peti
Kemas Banjarmasin (TPKB) di Pelabuhan Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Selain itu Terminal Teluk Lamong yang baru beroperasi tahun ini, juga
sudah dilengkapi dengan 2 unit Grab Ship Unloader (GSU) untuk
meningkatkan produksi menyambut semakin banyaknya kapal internasional
yang sandar.
Penambahan peralatan tersebut diharapkan
mampu mengimbangi arus barang yang meningkat seiring dengan mulai
membaiknya perekonomian Tanah Air. “Dengan berbagai investasi di
sejumlah pelabuhannya tersebut, Pelindo III terus berusaha meningkatkan
produktivitas dan efisiensi kinerja pelabuhannya. Hal ini sejalan dengan
Program Tol Laut pemerintah guna menekan biaya logistik Tanah Air dan
memacu terwujudnya integrasi logistik negeri,” pungkas Edi.
Berdasarkan data Pelindo III, sepanjang
triwulan III tahun 2015 tercatat realisasi mencapai 281.531 boks peti
kemas atau setara dengan 456.782 TEUs. Sehingga tercatat terjadi
peningkatan secara boks sebesar 4 persen atau 5 persen secara TEUs.
Sedangkan realisasi arus kapal di Pelabuhan Tanjung Emas sendiri
tercatat sebanyak 3.414 unit dengan berat mencapai 15.392.177 gross
tonnage (GT). Maka terjadi peningkatan sebesar 9 persen dalam satuan
unit atau 3 persen dalam GT.
Tentang Pelindo III:
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
yang juga dikenal dengan Pelindo III adalah Badan Usaha Milik Negara
yang bergerak dalam sektor perhubungan. Tugas, wewenang dan tanggung
jawab Pelindo III mengelola 43 pelabuhan yang tersebar di 7 provinsi
yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,
Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, serta memiliki 10
anak perusahaan dan afiliasi.
Pelindo III menjalankan bisnis inti
sebagai penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan yang memiliki peran kunci
guna menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut. Dengan
tersedianya prasarana transportasi laut yang memadai, Pelindo III mampu
menggerakkan serta mendorong kegiatan ekonomi negara dan masyarakat.(www.pelindo.co.id/humas pt.pelindo tiga/lasman simanjuntak)