Sorong, eMaritim.Com,- Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Saoka Sorong berhasil meluluskan 55 Perwira Pelayaran Niaga Tingkat IV akhi Nautika dan Ahli Teknik angkatan pertama. Sekaligus, pelepasan 97 pra prala (perwira pelayaran), yang akan melaksanakan praktek berlayar di kapal niaga.
Kepala BP2IP Saoka Sorong, Yulianto, ST, M.Mar.e, melalui Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU), Ilham Ashari, S.Si T.MM, mengatakan, pelantikan 55 Perwira Pelayaran Niaga tersebut, adalah moment keberhasilan BP2IP yang dinanti-nanti oleh warga Papua dan Papua Barat selama ini.
“Tahun ini, biaya pendidikan di BP2IP Saoka masih ditanggung pemerintah. Kondisi ini berubah tahun depan. Tak ada lagi biaya pemerintah untuk belanja BP2IP periode berikut, sehingga orangtua Taruna harus menanggungnya,” kata Ilham.
Bertahun-tahun lamanya, pemuda di Papua dan Papua Barat, untuk mengenyam ilmu pelayaran itu harus merantau ke pulau Jawa atau di Sulawesi mau pun Maluku. Sehingga, jumlah perwira atau sarjana pelayaran warga Papua dan Papua Barat, kini masih bisa dihitung.
Kondisi tersebut tak sebanding dengan luas wilayah darat apalagi lautan di Papua dan Papua Barat, yang empat setengah kali luas pulau Jawa. Oleh karena itu, dengan hadirnya BP2IP Saoka Sorong,Papua Barat, tersebut membuka lapangan kerja baru, bagi pemuda asli Papua dan Papua Barat.
Ke depan, kata Ilham, tak ada lagi anggaran bantuan pemerintah untuk membiayai operasional BP2IP. Anggaran dari pemerintah pusat itu hanya terbatas pada item-item tertentu, tak menyangkut operasional sekolah.
Oleh karena itu, kata Ilham, pihaknya dalam waktu dekat, berupaya bekerja sama dengan Pemda Papua dan Papua Barat dan juga yang lainnya.
“Kan ada 20 persen anggaran pendidikan yang disiapkan pemerintah kepada sektor pendidikan, dari berbagai sumber pendapatan. Kalau Pemda Papua dan Papua Barat ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kelautan, diharapkan bisa mensuport anggaran,” kata Ilham.
Zakeus Kambu, salah satu tokoh masyarakat Papua Barat, ketika diminta tanggapannya, sangat mengharapkan kepedulian Pemda Papua dan Papua Barat.
“Kami minta gubernur dan para bupati/walikota bisa menganggarkan anggaran untuk bidang pelayaran. Pasalnya, lulusan pelayaran khususnya BP2IP, selama ini semuanya terserap karena lapangan kerjanya terbuka luas,” kata Zakues Kambu kepada wartawan di Sorong, siang kemarin. (juntak/lasman)