KM.Camara Nusantara I (Tol Laut), Selasa pagi (9/2/2016) sekitar pukul 06.30 WIB bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang mengangkut sekitar 500 ekor sapi dari Kupang, NTT. (Foto : Lasman Simanjuntak/eMaritim.Com)
Pelabuhan Tanjung Priok, eMaritim.Com,-Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, Selasa pagi (9/2/2016) mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara guna memantau langsung kedatangan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menggunakan kapal ternak khusus (Tol Laut) KM.Camara Nusantara I. Turut hadir dalam penyambutan kapal ternak ini yakni Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron.
Pelabuhan Tanjung Priok, eMaritim.Com,-Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, Selasa pagi (9/2/2016) mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara guna memantau langsung kedatangan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menggunakan kapal ternak khusus (Tol Laut) KM.Camara Nusantara I. Turut hadir dalam penyambutan kapal ternak ini yakni Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron.
Herman Khaeron sungguh
meng-àpresiasi upaya dan gebrakan yang telah dilakukan oleh Mentan terkait
dengan upaya pembangunan pertanian khususnya dalam mensukseskan terciptanya tol
laut untuk mempercepat proses pengangkutan sapi dari daerah sentra sapi ke
daerah-daerah perkotaan yang sangat membutuhkan daging.
"Upaya pak
menteri pertanian sangat luar biasa, harus didukung oleh sektor lain,
seperti perhubungan dengan tol lautnya.
Hal ini saya sampaikan bukàn karena saya berada disamping menteri,” ucap Herman
menyakinkan awak media.
Sementara itu, Dirjen
Peternakan dan Kesehatan Hewan, Muladno, menyampaikan bahwa kapal ternak KM.
Camara Nusantara I ini terisi penuh yakni membawa 500 ekor sapi yang dikirim
dari NTT dan NTB, untuk disebarkan di Surabaya, Cirebon dan Jakarta.
“Surabaya 33
ekor dan Cirebon 177 ekor serta sebanyak 299 sapi tersebut bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok,” kata
Muladno.
Dengan
keberadaan kapal ternak ini, jelas Muladno, maka pemotongan sapi betina akan
semakin kecil persentasinya karena sapi betina tidak bisa naik ke kapal ini.
Kemudian ada program Sentra Peternakan Rakyat (SPR) dan distŕibusi pemasaran
sapi dari daerah sentra ke kota-kota besar sudah mulai dipeŕbaiki.
Dalam kesempatan
ini pun, Mentan menjelaskan tentang perbaikan kualitas Inseminasi Buatan (IB)
kepada para awak media. Ia mengatakan bahwa di tahun 2015, IB telah disebar ke
petani dan peternak sebanyak 3.8 juta dan keberhasilannya sudah mencapai 60%
atau 2 juta .
“Kemudian, Kementerian
Pertanian ke depan juga akan mengembangkan sapi jenis Ongol yang sekarang dikembangkan di Jawa Barat. Sapi ini eratnya
mencapai 1 ton. Jika dikembangkan akan sangat baik dan sekarang dikembangkan
dengan IB sebanyak 1000. Sehingga diperkirakan kita akan mampu mencapai
swasembada,” tutur Mentan.(pulo lasman simanjuntak)
Foto-foto : Lasman Simanjuntak/eMaritim.Com
Foto-foto : Lasman Simanjuntak/eMaritim.Com