Kantor Samudera Indonesia | Istimewa |
Salah satu
tujuan penggunaan capex tahun 2018 untuk membeli maksimal 15 unit kapal. Emiten
berkode SMDR di Bursa Efek Indonesia tersebut memang belum menetapkan jumlah
pasti pembelian kapal. Pasalnya, realisasi belanja kapal bakal mengikuti tender
proyek yang diikuti.
Belanja
kapal yang sudah pasti yakni kapal dari China. Samudera Indonesia menjadwalkan
kedatangan dua pesanan kapal dari Negeri Panda pada kuartal I-2018 ini.
Selain membeli kapal, Samudera Indonesia akan memanfaatkan capex 2018 untuk
mendanai akuisisi perusahaan lain. Mengingatkan kembali, pada tahun lalu
Samudera Indonesia mengabarkan akuisisi PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa
Andal dan Adib Cold Logistics.
Rencana
lain, Samudera Indonesia berencana menambah armada truk. Terselip pula agenda membangun
pergudangan di Jakarta dan Malaysia pada tahun ini.
Mengenai
rencana akuisisi PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal, semula Samudera
Indonesia menargetkan aksi korporasi tersebut tuntas pada Desember 2017.
Kenyataannya, hingga kini akuisisi PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal
masih dalam proses.
Sementara
sampai sebelum negosiasi rampung alias closing, manajemen SMDR belum bisa
membeberkan nilai akuisisi. "Closing rencananya Januari ini subject
to approval," ungkap Bani Maulana Mulia, Direktur PT Samudera
Indonesia Tbk seperti dikutip dari Kontan.co.id, Selasa (2/1/2018).
PT
Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal merupakan anak perusahaan PT ICTSI Jasa
Prima Tbk. Perusahaan jasa bongkar-muat itu beroperasi sejak tahun 1986. Hingga
30 September 2017, total nilai aset PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal
sebelum eliminasi mencapai US$ 33,71 juta.
Saat ini,
Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal menjadi operator Terminal Peti Kemas di
Pelabuhan Tanjung Priok. Sedianya, Samudera Indonesia bakal mengakuisisi 100%
saham.(*)