PT Pelindo II Cabang Banten | Istimewa |
General
Manager Pelindo II Cabang Banten, Armen Amir mengatakan, Pelabuhan Banten ke
depan harus mampu mempermudah semua urusan adminsitrasi yang diperlukan untuk
urusan otoritas pelabuhan, bea cukai, syahbandar, keamanan laut, imigrasi, dan
lain-lain.
“Pada masa
sekarang, sebuah kapal harus difasilitasi untuk dapat mengurus dan mendapat
pengesahan atas berbagai dokumen yang diperlukan secara online melalui
website,” kata Armen Amir, saat acara peluncuran Pelabuhan Banten Menuju Digital
Port Pertama di Indonesia, yang digelar di areal Pelabuhan Banten, Ciwandan,
Kota Cilegon, Senin (9/10).
Armen
menambahkan, digital port yang diproyeksikan akan diterapkan oleh PT Pelindo II
ini merupakan otomatisasi dan digitalisasi layanan kepelabuhanan mulai dari
tahap administrasi maupun tahap operasional dalam proses bongkar muat.
“Dengan
kecanggihan teknologi, mulai dari pelayanan administrasi, truk pengangkut
kontainer ke terminal tidak lagi menggunakan pengemudi karena sudah bersistem
semi-robot. Begitu pula derek (crane) yang juga dikendalikan dengan sistem
kendali jarak jauh,” jelasnya,s eperti dikutip Berita Satu.
Sementara
itu, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengaku bangga dengan pembangunan
digital port atau pelabuhan berbasis digital tersebut. Meski begitu, Andika
mengimbau agar PT Pelindo II membarengi penerapan digitalisasi pelayanan
kepelabuhanan tersebut dengan menyiapkan sumber daya manusianya.
“Jangan
sampai justru digitalisasi ini malahan menjadi bumerang bagi kita semua dalam
konteks ketenagakerjaan. Jadi saya tidak ingin mendengar ada pengurangan
karyawan atau dibatasinya rekrutmen, terutama untuk tenaga kerja lokal, karena
digitalisasi ini,” kata Andika dalam sambutannya.
Andika
berharap sistem digital tidak menggantikan peran tenaga kerja manusia, sehingga
hal ini menjadi tantangan PT Pelindo II selaku pengelola Pelabuhan Banten untuk
melakukan pelatihan-pelatihan dan pendampingan dari tenaga ahli bidang
teknologi informasi untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan tenaga
kerjanya.
“Saya
berharap dalam rekrutmen tenaga kerja baik sektor kepelabuhanan maupun sektor
nonkepelabuhanan agar memprioritaskan masyarakat sekitar, sehingga dapat
membantu mendukung program pemerintah daerah dalam upaya mengurangi tingkat
pengganguran di Provinsi Banten,” ujarnya.
Andika
mengungkapkan, pelabuhan merupakan salah satu mata rantai yang sangat penting
dari seluruh proses perdagangan dalam negeri maupun luar negeri. Pelabuhan
bukan sekadar tempat bongkar muat barang tetapi juga sebagai titik temu
antarmoda angkutan dan pintu gerbang ekonomi bagi pengembangan daerah
sekitarnya.
Untuk itu,
lanjutnya, keberadaan pelabuhan sangat diperlukan sebagai salah satu
infrastuktur pembangunan ekonomi. Pelabuhan memiliki peran penting sebagai
penggerak perekonomian suatu kawasan.
“Pengembangan
pelabuhan dapat memajukan ekonomi di suatu daerah, meningkatkan penerimaan
negara dan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujarnya. (*)