Cirebon, eMaritim.Com,-Kurangnya industri galangan
kapal di nusantara makin memprihatinkan di dunia kemaritiman Indonesia, sekitar
16.142 unit kapal dalam berbagai ukuran beroperasi di Indonesia saat ini. Jumlah
ini meningkat tajam dibandingkan tahun 2005 jumlah kapal berbendera Indonesia
tercatat hanya 6.041 unit kapal. Namun, industri galangan kapal yang ada hanya
250 unit. Itu pun yang aktif cuma 81 unit.
Menurut berita HU. Kompas yang terbit Kamis
(10/03/2016), Komisaris Utama PT Dok Bahari Nusantara Sudiding Irsyad di
Cirebon, Jawa Barat, Rabu (09/03/2016), mengatakan, setiap kapal membutuhkan
perawatan dan perbaikan kapal serta pembangunan kapal baru.
Namun, dengan hanya
81 unit galangan yang aktif, akan menganggu proses pemeliharaan kapal. Padahal,
dengan adanya sekitar 16.142 unit kapal, negeri ini seharusnya memiliki
sedikitnya 300 unit galangan kapal aktif.
Kekurangan galangan kapal, lanjutnya, terlihat dari
banyaknya kapal yang tak terlayani akibat mengantre berbulan-bulan. Kapal-kapal
tersebut pun akhirnya memilih melakukan perawatan kapal ke luar negeri.
“Setiap tahun, kapal perlu perawatan dan per empat
tahun mesin harus diperiksa. Perawatan kapal penting untuk menjaga keselamatan
transportasi laut. Itu membutuhkan bantuan galangan kapal,” ujarnya.
Direktur PT Gamatara Trans Ocean Shipyard Muarip Santoso
membenarkan banyaknya permintaan kapal yang ingin melakukan perawatan.
“Dalam
lima tahun terakhir, kapal yang masuk dok terus meningkat hingga 90 persen,”
ujarnya.
Dengan luasan 21.585 meter persegi yang dimiliki,
galangan kapal tersebut mampu melakukan perawatan 60 kapal pertahun. Luas area
itu, lnjut Muarip, belum memadai menampung permintaan kapal yang membutuhkan
perawatan.
Karena itu pihaknya memperluas lahan untuk dok hingga
48.900 meter persegi. “Dengan demikian, 9 kapal berbagai ukuran dapat dirawat
atau direparasi sekaligus sehingga kapal tak perlu mengantre lagi,” ujarnya.
Kepala Bagian Organisasi dan Humas Ditjen Perhubungan
Laut Kemenhub Bambang Sutrisna mengatakan pihaknya tengah memantau kapasitas
perawatan kapal pada galangan kapal serta perkembangan pembangunan kapal.
“Ini
untuk mendukung program tol laut. Tahun 2017, ada 100 kapal perintis tambahan
yang akan beroperasi di wilayah yang sulit dijangkau kapal besar,” ungkapnya.
(koran kompas/iki/rhp) Sumber foto: PT Dok Bahari Nusantara
Editor : Pulo Lasman Simanjuntak)