Jakarta, eMaritim.Com,-Kapal Pinisi merupakan warisan budaya yang menjadi kebanggaan Nusantara. Kapal yang secara tradisionil dibuat di Bulukumba, Sulawesi Selatan ini terkenal tangguh saat melintasi samudera.
Terbukti sejak berabad-abad silam, kapal Pinisi mampu mengarungi samudera, dan telah sampai di Semenanjung Malaka, Filipina, Australia Utara, Madagaskar, hingga Meksiko.
Ciri khas kapal tradisionil ini mempunyai dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Tiga layar dipasang di ujung depan, dua layar di bagian depan, dan dua layar lagi dipasang di bagian belakang kapal.
Keahlian membuat Pinisi merupakan kearifan lokal yang diwarisi dari leluhur. Pinisi dibuat dari kepingan-kepingan papan dengan peralatan sederhana berdasarkan aturan teknologi tradisionil dan ritual tertentu sehingga keberadaannya pun sarat makna, simbol, dan nilai filosofi. (lasman simanjuntak)
Terbukti sejak berabad-abad silam, kapal Pinisi mampu mengarungi samudera, dan telah sampai di Semenanjung Malaka, Filipina, Australia Utara, Madagaskar, hingga Meksiko.
Ciri khas kapal tradisionil ini mempunyai dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Tiga layar dipasang di ujung depan, dua layar di bagian depan, dan dua layar lagi dipasang di bagian belakang kapal.
Keahlian membuat Pinisi merupakan kearifan lokal yang diwarisi dari leluhur. Pinisi dibuat dari kepingan-kepingan papan dengan peralatan sederhana berdasarkan aturan teknologi tradisionil dan ritual tertentu sehingga keberadaannya pun sarat makna, simbol, dan nilai filosofi. (lasman simanjuntak)